3 Panduan untuk Memilih Celana dalam Pria
3 Panduan untuk Memilih Celana dalam Pria
Para pria, memilih celana dalam tidak hanya sekedar melihat merek, model, warna dan harga saja. Anda pun juga harus memperhatikan faktor lainnya seperti faktor kenyamanan dan kesehatan. Namun tentu saja, faktor kesehatan adalah yang paling wajib jadi perhatian utama. Hal ini dikarenakan jika keliru dalam memilih celana dalam, dapat menyebabkan beberapa masalah seperti rasa sakit, gatal, alergi hingga dapat memicu timbulnya gangguan kesuburan. Jadi, tak hanya para wanita saja yang harus memperhatikan pemilihan celana dalam, para pria pun juga seharusnya tidak salah memilih celana dalam pria yang tepat.
Bagian di area selangkangan yang berupa lipatan kulit sangat rentan terkena berbagai masalah kulit yang biasa disebut intertrigo. Penyebab dari penyakit ini adalah kombinasi dari eksim, infeksi fungi (jamur), zat iritan misalnya keringat hingga bisa juga disebabkan oleh alergi terhadap beberapa bahan misal deterjen, pewangi, sabun atau bahan celana dalam. Intertrigo ini akan menyebabkan kulit selangkangan mengalami ruam kemerahan, perih, gatal dan terasa sakit. Pria yang berprofesi sebagai atlit atau gemar berolahraga, memiliki resiko yang lebih tinggi terkena intertrigo. Berikut ini panduan dalam memilih celana dalam untuk pria:
1. Pilih bahan yang menyerap keringat.
Karena berada di dalam celana luar, maka celana dalam lebih dulu terkena keringat sehingga sudah sepantasnya jika memilih celana dalam yang bahannya dapat menyerap keringat, katun misalnya. Jadi saat memilih celana dalam, periksa bagian luar kemasannya pada keterangan bahan celana dalam. Bahan-bahan celana dalam yang kurang baik seperti nilon, lycra hingga sutra (silk) sebaiknya dihindari karena kurang bisa menyerap keringat.
2. Ukuran yang pas.
Mungkin bagi beberapa pria, menggunakan celana dalam yang sedikit ketat akan membuat mereka lebih percaya diri atau mengurangi rasa sakit. Namun anggapan tersebut ternyata keliru sebab ukuran yang terlalu ketat justru akan memperparah rasa sakit terutama bagi pria yang sudah pernah melakukan jenis operasi yang berhubungan dengan testis seperti vasektomi atau hernia. Selain itu, celana dalam yang ketat justru menghambat sirkulasi udara dan peredaran darah di area selangkangan dan genital pria. Celana dalam pria yang terlalu longgar juga kan terasa kurang nyaman dan mengganggu, pilihlah ukuran yang paling pas sehingga terasa nyaman.
Bagi pria yang juga memiliki gangguan pada epididimitis atau peradangan pada bagian tabung yang melingkar di belakang testis yang merupakan wadah penyimpanan sperma (epididimis), jika Anda menggunakan celana dalam yang ketat maka akan menimbulkan rasa sakit karena celana dalam dapat menekan dan meremas bagian tersebut.
3. Jenis yang tepat.
Ada beberapa jenis celana dalam untuk pria, yaitu jenis brief yang paling sering dijumpai di pasaran, boxer (seperti celana pendek), boxer brief, trunk, bikini, thong dan jockstrap. Semuanya sebenarnya sah-sah saja untuk dipakai, sebab dapat disesuaikan dengan kondisi atau kegiatan Anda. Namun untuk pria yang aktivitas sehari-harinya adalah bekerja di kantor atau bukan atlet, jenis brief dan boxer lebih cocok.
Tak hanya itu saja, perhatikan juga bahwa ban elastis yang terdapat pada bagian pinggang celana dalam pria seringkali menimbulkan reaksi alergi yang berupa ruam atau eksim. Begitu juga dengan penggunaan pewarna kimia pada celana dalam. Jadi kembali lagi pada poin pertama, pilihlah yang berbahan paling nyaman seperti katun karena dapat menyerap keringat dengan baik serta meminimalisir resiko terjadinya masalah pada area genital pria. Itulah tips informasi yang bermanfaat untuk Anda. Semoga membantu dan bermanfaat.
Para pria, memilih celana dalam tidak hanya sekedar melihat merek, model, warna dan harga saja. Anda pun juga harus memperhatikan faktor lainnya seperti faktor kenyamanan dan kesehatan. Namun tentu saja, faktor kesehatan adalah yang paling wajib jadi perhatian utama. Hal ini dikarenakan jika keliru dalam memilih celana dalam, dapat menyebabkan beberapa masalah seperti rasa sakit, gatal, alergi hingga dapat memicu timbulnya gangguan kesuburan. Jadi, tak hanya para wanita saja yang harus memperhatikan pemilihan celana dalam, para pria pun juga seharusnya tidak salah memilih celana dalam pria yang tepat.
Bagian di area selangkangan yang berupa lipatan kulit sangat rentan terkena berbagai masalah kulit yang biasa disebut intertrigo. Penyebab dari penyakit ini adalah kombinasi dari eksim, infeksi fungi (jamur), zat iritan misalnya keringat hingga bisa juga disebabkan oleh alergi terhadap beberapa bahan misal deterjen, pewangi, sabun atau bahan celana dalam. Intertrigo ini akan menyebabkan kulit selangkangan mengalami ruam kemerahan, perih, gatal dan terasa sakit. Pria yang berprofesi sebagai atlit atau gemar berolahraga, memiliki resiko yang lebih tinggi terkena intertrigo. Berikut ini panduan dalam memilih celana dalam untuk pria:
1. Pilih bahan yang menyerap keringat.
Karena berada di dalam celana luar, maka celana dalam lebih dulu terkena keringat sehingga sudah sepantasnya jika memilih celana dalam yang bahannya dapat menyerap keringat, katun misalnya. Jadi saat memilih celana dalam, periksa bagian luar kemasannya pada keterangan bahan celana dalam. Bahan-bahan celana dalam yang kurang baik seperti nilon, lycra hingga sutra (silk) sebaiknya dihindari karena kurang bisa menyerap keringat.
2. Ukuran yang pas.
Mungkin bagi beberapa pria, menggunakan celana dalam yang sedikit ketat akan membuat mereka lebih percaya diri atau mengurangi rasa sakit. Namun anggapan tersebut ternyata keliru sebab ukuran yang terlalu ketat justru akan memperparah rasa sakit terutama bagi pria yang sudah pernah melakukan jenis operasi yang berhubungan dengan testis seperti vasektomi atau hernia. Selain itu, celana dalam yang ketat justru menghambat sirkulasi udara dan peredaran darah di area selangkangan dan genital pria. Celana dalam pria yang terlalu longgar juga kan terasa kurang nyaman dan mengganggu, pilihlah ukuran yang paling pas sehingga terasa nyaman.
Bagi pria yang juga memiliki gangguan pada epididimitis atau peradangan pada bagian tabung yang melingkar di belakang testis yang merupakan wadah penyimpanan sperma (epididimis), jika Anda menggunakan celana dalam yang ketat maka akan menimbulkan rasa sakit karena celana dalam dapat menekan dan meremas bagian tersebut.
3. Jenis yang tepat.
Ada beberapa jenis celana dalam untuk pria, yaitu jenis brief yang paling sering dijumpai di pasaran, boxer (seperti celana pendek), boxer brief, trunk, bikini, thong dan jockstrap. Semuanya sebenarnya sah-sah saja untuk dipakai, sebab dapat disesuaikan dengan kondisi atau kegiatan Anda. Namun untuk pria yang aktivitas sehari-harinya adalah bekerja di kantor atau bukan atlet, jenis brief dan boxer lebih cocok.
Tak hanya itu saja, perhatikan juga bahwa ban elastis yang terdapat pada bagian pinggang celana dalam pria seringkali menimbulkan reaksi alergi yang berupa ruam atau eksim. Begitu juga dengan penggunaan pewarna kimia pada celana dalam. Jadi kembali lagi pada poin pertama, pilihlah yang berbahan paling nyaman seperti katun karena dapat menyerap keringat dengan baik serta meminimalisir resiko terjadinya masalah pada area genital pria. Itulah tips informasi yang bermanfaat untuk Anda. Semoga membantu dan bermanfaat.
0 Response to "3 Panduan untuk Memilih Celana dalam Pria"
Posting Komentar